Makna Warna dan Ornamen Pada Kelenteng

Makna Warna dan Ornamen Pada Kelenteng

      Iseng baca-baca bahan kuliah lama jadi dapet beberapa ide tulisan. silahkan semoga bermanfaat..

ORNAMEN

Sebuah kelenteng dibuat tidak hanya sebagai tempat peribadatan umat tetapi di lain sisi juga menjadi perlambangan dari agama yang sangat menjunjung tinggi agamanya. Hiasan atau ornamen yang indah dan penuh makna merupakan salah satunya. Hiasan atau ornamen yang terdapat pada sebuah kelenteng lahir berdasarkan mitologi, kepercayaan atau keagamaan yang dianut oleh masyarakat Cina.

Keraton Mataram-Islam di Pleret, Dalam Kronologi Sejarah

Keraton Mataram-Islam di Pleret, Dalam Kronologi Sejarah

Terletak di hampir 10 Km kearah tenggara dari pusat kota jogja, sisa-sisa kemegahan Kraton Pleret hampir tidak bisa kita lihat saat ini. sejarah Islam Jawa bagian selatan ini dimulai ketika pasca runtuhnya Demak dan munculnya Pajang pada pertengahan paruh kedua abad XVI M. Sumber-sumber sejarah tradisional Jawa menceritakan bahwa munculnya Pajang sebagai kekuatan baru di tanah Jawa tidak lepas dari peran Kyai Ageng Pêmanahan dan putranya yang bernama Sutowijoyo. Berkat keberhasilannya menyingkirkan Arya Pênangsang dalam perang perebutan tahta atas Demak, Kyai Ageng Pêmanahan mendapat hadiah tanah di Mataram dari Sultan Pajang. Di tempat inilah Kyai Ageng Pemanahan dan pengikutnya kemudian membuka hutan untuk dijadikan permukiman (Adrisijanti, 2000: 40).

DALEM WURYANINGRATAN SURAKARTA

DALEM WURYANINGRATAN
SURAKARTA

       Fungsi dari jalan-jalan selain menambah pengalaman juga menambah pengetahuan. Berikut pengalaman dan pengetahuan yang didapat dari jalan-jalan. Kali ini kota yang beruntung dikunjungi adalah Solo. Berikut oleh-oleh dari Solo yang sama manfaatnya dengan batik.
Berdasarkan catatan yang ada pada KRMH Saparto (putra kedua KPH Wuryaningrat) Dalem yang saat ini dikenal dengan dalem Wuryaningrat tersebut dibangun oleh KRA Sosrodiningrat IV yang merupakan ayah dari KPH Wuryaningrat. Dalem ini dibangun kurang lebih pada tahun 1890 dengan arsitek seorang Belanda. Dalem ini terletak di Jalan Slamet Riyadi No. 261, Surakarta. Saat ini bangunan ini berstatus bangunan Cagar Budaya berdasarkan SK Walikota Imam Sutopo No.646/116/1/1997. Bangunan ini juga telah berubah fungsi dari fungsi aslinya, saat ini bangunan Dalem Wuryaningratan masuk dalam kompleks Danar Hadi.

LURIK, DARI MASA KE MASA

LURIK, DARI MASA KE MASA

Deskripsi
Lurik merupakan nama kain, kata lurik sendiri berasal dari bahasa Jawa, lorek yang berarti garis-garis, yang merupakan lambang kesederhanaan. Sederhana dalam penampilan maupun dalam pembuatan namun sarat dengan makna (Djoemena, Nian S., 2000).
powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme